Sabtu, 11 April 2009

pikirkan sebelum bertindak

Allah memberikan akal dan hati pada manusia barangkali karena melihat begitu potensialnya manusia untuk menjadi pemimpin di bumi (khalifah fil ardhi). lihatlah sepanjang sejarah kehidupan manusia,dari mulai upaya baik sampai upaya merusak bumi selalu disponsori oleh tangan manusia. kita tahu, asosiasi untuk manusia yang gila kekuasaan yang merusak dunia, Fir'aun, adalah profil satu manusia yang memiliki ambisi hebat untuk menguasai dunia dengan mengagungkan dan mengangkat dirinya sebagaiTuhan, tapi pada akhirnya ia hancur dan tenggelam oleh kecongkakannya. bagi mereka yang "gila harta" selalu diwanti-wanti untuk tahu diri dan melihat sejarah Qarun. pada zamannya, Qarun menjadi orang terkaya di dunia dan menganggap semua yang dimiliki adalah usahanya sendiri untuk menjadi kaya, dan bukan atas usaha orang lain atau makhluk lain (campur tangan Tuhan). karena kesombongannya tersebut, akhirnya ia pun ditenggelamkan bersama seluruh hartanya ke perut bumi.
adapun hero,tercatat dalam sejarah manusia beberapa tokoh besar dan terkenal budinya. Alexander the great,atau disinyalir sebagai panglima Zulkarnaen seperti yang tersebut dalam al-Quran, adalah panglima yang telah membawa kesejahteraan di bumi. dalam agama Islam,telah diajarkan untuk mengimani adanya Rasulullah (utusan Allah di Bumi. dialah Muhammad yang telah membawa peradaban untuk umat manusia, yang telah membawa manusia dari jaman kegelapan kepada jaman yang terang benderang,yang telah menunjukkan kepada kakek moyang kita bagaimana agar hidup selamat di dunia dan akhirat kelak.
contoh-contoh di atas mustinya cukup memberi pelajaran kepada kita untuk selalu sadar diri, bahwa dalam diri manusia selalu ada potensi untuk menjadi orang jahat layaknya Fir'aun dan Qarun serta menjadi orang baik, layaknya Alexander the Great dan Muhammad. pada setiap contoh profilling tersebut, sesungguhnya segala perbuatan yang dilakjukan manusia bermuara dari hati dan akal. "akal sebagai hakim yang dapat menentukan keputusan dalam bertindak, dan hati sebagai penasehat yang dapat memberi pertimbangan pada setiap tindakan. mana yang harus dipilih untuk dilakukan dan mana yang harus dihindari." sehingga, ungkapan berpikir sebelum bertindak merupakan terjemahan dari sekian proses panjang sang hakim dan penasehat untuk memutuskan! Semoga kita selalu dinaungi sang hakim yang adil dan sanga penasehat yang arif. Amin

Tidak ada komentar: